Pertikaian |
Ada tiga kata sederhana namun berpotensi besar merusak hubungan. Kenali tiga kata ini, agar Anda tak salah menggunakannya, terutama pada pasangan. Menurut psikolog klinis, Susan Heitler PhD, tiga kata ini bisa memprovokasi dan merusak intimasi dalam hubungan.
1. "Tetapi".
Kata "Tapi" yang muncul di awal atau di tengah kalimat, menghapus apa pun yang muncul sebelumnya. Kata ini berfungsi seperti penghapus. Artinya, ketika Anda bicara dengan pasangan, Anda mengucapkan beberapa hal yang kemudian diikuti kata "Tapi", maka ucapan Anda sebelum kata "Tapi" itu tak lagi bermakna.
Misalnya, "Saya mau mencoba, tapi...". Nah, niat Anda untuk mencoba sudah tak ada lagi maknanya setelah kata "Tapi" itu muncul. Heitler menyarankan, sebaiknya ganti kata "Tapi" ini dengan "Dan".
2. "Tidak"
Kata "Tidak" cenderung bermakna negatif. Cobalah untuk mengucapkan kata yang lebih bermakna positif. Alih-alih mengatakan, "Saya tidak akan ikut kamu" ada baiknya jika Anda mengatakan "Saya akan tinggal di rumah saja hari ini".
3. "Kamu".
Tinggalkan kebiasaan mengucapkan kata "Kamu" di awal kalimat, karena hal ini memberikan kesan sikap bossy atau mengintimidasi.
Alih-alih mengatakan "Kamu itu..." sebaiknya katakan "Saya pikir kamu itu...". Usahakan untuk tidak bersikap mendominasi juga mengintimidasi saat berkomunikasi, termasuk dengan pasangan.
Menurut Heitler, kebiasaan berkomunikasi dengan kata juga bahasa yang lebih positif akan menghasilkan percakapan yang lebih produktif, dan lebih intim. Coba perhatikan kembali cara Anda dan pasangan berkomunikasi. Jika masih mendapati tiga kata ini, cobalah untuk mengubah cara bicara Anda, dan temukan perbedaan serta dampaknya bagi hubungan.
Kuncinya, dengan membangun komunikasi yang positif, hubungan pun lebih hangat dan akrab, intimasi pun tetap terjaga.
Sumber : Kompas